Minggu, 27 November 2011

Pukul 13:58


Seharusnya aku sudah bersiap-siap untuk kembali ke sekolah. Namun dua orang yang sedang chatting denganku ini mengalihkan pandanganku. Mereka yang sama-sama membicarakan perasaan lama mereka. Satu sahabat, satu saudara. Temanku itu menuliskan,


For all the years that I've known you baby
I can't figure out the reason why you've been acting so cold
didn't you say..
If there's a problem we should work it out......


Dan saudaraku memintaku untuk menerjemahkannya. Begitu aku menjawab permintaannya, dia bertanya,
"Memangnya aku ini dingin?"
Lantas harus kujawab apa? 
Beberapa saat setelah aku mengalihkan pembicaraan dengannya, saudaraku itu memintaku untuk menerjemahkan status gadis itu lagi,

♥ Rain outside my window pouring down
What now, your gone, my fault, I'm sorry
Feeling like a fool cause u let me down
Now it's, too late, to turn it around
I'm sorry for the tears I made you cry
I guess this time it really is goodbye
You made it clear and i said
I just don't love you no more ♥

Lalu tanpa mereka ketahui, mereka telah memercayakan rahasia kepadaku. Keduanya mengacu pada satu titik. Perasaan saling suka yang sama-sama menggantung. Si Gadis bilang saudaraku itu dingin, namun Saudaraku berkata dia hanya bersikap biasa saja. Mereka berdua sama-sama kukuh dengan pendapatnya masing-masing. Aku sebagai perantara hanya berusaha memberikan pengertian. Agar mereka berdua paham, sekaligus menjauhkan mereka dari lubang kehancuran. Bukankah pacaran itu dilarang bagi semua pemeluk agama Islam?
Ketika keduanya mulai mengerti, aku mendesah lega. Hingga akhirnya, saudaraku bertanya,

"Lantas bagaimana denganmu?"

Ya, lantas bagaimana denganku?


Owari~
(Mohon jangan dianggap serius. Ini cuma fakta yang dicampuradukkan dengan imajinasi dengan ke-lebay-an yang kumiliki....)




Sabtu, 26 November 2011

One Day - Charice

One day, One day, One day

They're not gonna keep me down
They're not gonna shut me out
They're gonna do what they do
I'll do me

I'm going against the crowd
I'm drowning at the doubt
They're gonna do what they do
I'll do

Something original, be unforgettable
They're gonna know my name

One day, make you a believer
One day, got this all I need is
One day, don't try to tell me I can't
Right now, I'm running the future
Watchout, won't stop I'm a mover
One day, you're gonna know who I am
Oh, when I'm high and free
It's not fate, wait and see
One day

I've been afraid to fall
Too much for something more
But know that I see that is mine
I'll take it
Just go ahead and try
You're not gonna change my mind
There's no such thing as too late

Yeah!


One day, make you a believer
One day, got this all I need is
One day, don't try to tell me I can't
Right now, I'm running the future
Watchout, won't stop I'm a mover
One day, you're gonna know who I am
Oh, when I'm high and free
It's not fate, wait and see

I'm on a mission, no longer listening
To anyone that says don't try
Sometimes you feel it, deep in your spirit
It's like a fire that won't die

One day
Wait and see
One day
Oh
Just wait and see it


One day, make you a believer
One day, got this all I need is
One day, don't try to tell me I can't
Right now, I'm running the future
Watchout, won't stop I'm a mover
One day, you're gonna know who I am
Oh, when I'm high and free
It's not fate, wait and see
One day

One day, one day, one day



Jumat, 25 November 2011

Bus Safari, barisan kiri, sisi kiri, Sabtu, 26 November 2011

05.28
Pagi itu, cahaya matahari membias masuk lewat kaca jendela. Pendarnya yang keemasan jatuh menimpa bolpoin dan jurnalku. Mataku tak henti - hentinya menatap keluar jendela. Mencari kehidupan di kota panas yang belum lama ini menjadi tempat singgahku. Tidak seperti penumpang lain, aku tetap membiarkan semburan AC memeluk tubuhku. Mengenang dinginnya kampung halaman.
Jalanan sepi membentang di depan bus Safari yang kunaiki. suasana begitu tenang disini. Masing - masing penumpang mendominasi dua bangku untuk dirinya sendiri, mengingat sedikitnya jumlah orang yang berangkat atau pulang tiap pagi. Terkecuali para angkutan umum, yang selelu dijejali oleh "Orang - Orang Pasar", jangan lupa akan kotek ayam yang berisik, memprotes pemiliknya untuk tidak menjual atau menyembelih mereka.
Kabut tipis, nyaris tak tampak, melayang di atas permukaan tanah yang dibasahi embun semalam. Toko - toko yang berjajar di kanan - kiri jalan masih tutup. Pemiliknya mungkin sedang sarapan, atau menonton TV, atau tidur, barangkali? Aku tak tahu.
Sambil menyalahkan diriku sendiri karena lupa membawa headset, kutatapi kedua telapak tanganku yang kian beku karena dinginnya AC. Bukan apa - apa, sebenarnya. Aku hanya menyukai sensasi aneh yang membungkus kulitku saat merasakan dingin. Mungkin akan kututup sedikit, nanti.
kepalaku sontak mendongak ketika kusaksikan kompleks sekolahku sebelumnya. Sekolah Dasar di kiriku, sedangkan SMP di kananku. Aku melihat salah satu pendidikku di gerbang jingga SMP ku dulu. Beliau tampak menunggu celah agar bisa menyeberang bersama dua anak permepuannya, satu di depan, satu di belakang. ingin rasanya aku menyapa, dan mampir sejenak ke sekolah sekaligus rumah keduaku itu.
Aku tidak tahu sudah berapa orang yang keluar - masuk dari bus. Aku juga tidak tahu jumlah orang yang sedang terkulai tidur, temanku yang pulang bersamaku, salah satunya. Aku hanya duduk manis dengan Joey Si Jurnal Ajaib di pangkuanku. Berusaha mencari kehidupan lain sebelum aku turun dari bus.

 06.09